PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP
MASYARAKAT MASA DEPAN
A. Perkiraan
Masyarakat Masa Depan
Perkembangan masyarakat dan beserta
kebudayaannya sekang ini makin mengalami percepatan serta meliputi seluruh
aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Percepatan perubahan itu terutama
karena percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya
teknologi informasi. Sejara telah
mencatat bahwa perubahan dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri
relatif lama dibandingkan dengan perubahan masyarakat industri ke masyarakat
informasi. Perubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik umum
yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Beberapa
diantaranya yaitu:
1. Kecendrungan globalisasi yang makin kuat.
- Perkembangan iptek yang makin cepat.
- Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.
- Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Dengan demikian, pendidikan seharusnya
selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Adapun bagian-bagian dari
perkiraan masyarakat masa depan yaitu kecendrungan globalisasi, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), perkembangan arus komunikasi yang
semakin padat dan cepat, dan peningkatan layanan profesional.
1 . Kecendrungan
Globalisasi
Istilah globalisasi (asal kata: yang
berarti secara umumnya,utuhnya,kebulatannya) bermakna bumi sebagai satu
keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas adminstrasi negara, dunia menjadi amat
transparan,penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan
bangsa yang bersangkutan ‘’Melalui upaya pendidikan, kebudayaan dapat
diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa.’’
Menurut koentjaraningrat , 1974: 19 kebudayaan
itu dapat berupa:
1. Berwujud ideal yakni ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2. Berwujud kelakuan yakni kelakuaan berpola
dari manusia dalam masyarakat.
3. Berwujud fisik yakni benda-benda hasil
karya manusia.
Berbagai wujud kbudayaan itu selalu
mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perubahan dan kemajuan
manusia dan masyarakat pendukung kebudayaan itu. Adapun unsur-unsur universal
dari kebudayaan, yakni:
- Sistem religi dan upacara keagamaan.
- Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
- Sistem pengetahuan.
- Bhasa.
- Kesenian
- Sistem mata pencaharian.
- Sistem teknologi dan peralatan.
Menurut Emil Salim (1990: 8-9) terdapat
empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat an menonjol daya
dobraknya, yakni bidang-bidang iptek, ekonomi, lingungan hidup, dan pendidikan.
Beberapa kecendrungan globalisasi dari
keempat bidang tersebut sebagai berikut:
a. Bidang iptek yang yang mengalami
perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan penggunaan berbagai
teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Kekuatan pertama gelombang
gobalisasi ini membuat bumi seakan-akan menjadi sempit dan transparan. Dalam
waktu yang singkat dapat dihimpun informasi global yang terinci dan teliti
dalam berbagai bidang, umpamanya kekayaan alam, laut, hutan, dan sebagainya
melalui pengindraan jarak jauh tanpa mengenal batas negara. Globalisasi iptek
tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara
tanpa batas negara.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi ragional
atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara. Di berbagai bagian dunia
telah berkembang kelompok-kelompok ekonomi regional, seperti masyarakat ekonomi
Eropa (Untuk Eropa Barat), Area Perdagangan Bebas Amerika Utara atau NAFTA
(Untuk Amerika Serikat, Kanada Dan Meksiko), Area Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA untuk
ASEAN )
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan
pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional, yang mencapai puncaknya
pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Bumi, atau nama resminya: konferensi PBB
mengenai lingkungan hidup dan pembangunan (UNCED), pada awal juni 1992 di Rio
de Janiero, Brasil. Kerusakan lingkungan hidup di suatu tempat akan memberi
dampak negatif ke berbagai negara di sekitarnya, bahkan mengancam keselamatan
planet bumi. Oleh karena itu diperlukan dan kebijakan yang tepat dalam bidang
pembangunan yang menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan hidup, atau
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
d. Bidang pendidikan dalam kaitanya identitas
bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantra. Di samping terpaan
tentang gagasan-gagasan dalam pendidikan, globalisasi terjadi pula secara
langsung menerpa setiap individu manusia melalui buku, radio, telivisi, dan
media lainnya.
2. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (Iptek)
Perkembangan iptek yang makin cepat dalam
era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan.
Perkembangan iptek pada abad ke-20 ini sangat mengesankan, utamanya dalam
bidang-bidang transportasi, telekomunikasi, dan informatika, genetika, biologi
molekul serta bioteknologi dan sebagainnya. Globalisasi perkembangan iptek tersebut dapat berdampak positif ataupun
negatif , tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi sosial-budayanya
untuk menerimanya limpahan informasi/tenologi itu. Segi positifnya antara lain
memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai
dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Sedangkan segi negatif
akan timbul apabila kondisi sosial-budaya belum siap menerima limpahan itu
(Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15). Percepatan perkembangan iptek tersebut
terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis (filsafat ilmu
1981: 9-15).
3. Pengembangan
Arus Komunikasi Yang Semakin Padat Dan Cepat
Salah satu perkembanga iptek yang luar
biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi, utamnya satelit
komunikasi, komputer, dan sebagainya. Seperti telah dikemukkan bahwa kemajuan
itu telah mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi; dan untuk indonesia, terjadi perubahan yang hampir serentak dari masyarakat pertanian ke
masyarakat industri dan masyarakat informasi.
Proses komunikasi meliput beberapa unsur dasar, yakni:
1 . Sumber pesan seperti harapan, gagasan,
perasaan, atau perilaku yang diinginkan oleh pengirim pesan.
2 . Penyandian (encoding), yakni
pengubahan/penerjemahan isi pesan kedalam bentuk yang serasi dengan alat
pengirim pesan.
3 . Transmisi (pengiriman) pesan.
4 . Saluran
5 . Pembuka sandian (decoding), yakni
penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi pesan oleh penerima.
6 . Reaksi internal penrima sesuai pemahaman
pesan yang di terima.
7 . Gangguan/hambatan (noise) yang dapat
terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
Perkembangn komunikasi dengan arus informasi
yang makin padat dan akan di percepat di masa depan, mencakup keseluruhan
unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup aspek
kehidupan manusia yakni keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem
dan upacara keagamaan sampai dengan, bahkan terutama sistem teknologi dan
peralatan ( koentjaraningrat,1974: 12).
4. Peningkatan
Layanan Profesional
Propesi adalah suatu lapangan pekerjaan
dengan persyaratan tertentu, ‘’suatu vokasi khusus yang mempunyai ciri-ciri: expertise (keahlian),
responsibility (tanggung jawab), corporateness (kesejawatan)’’ (Huntingtong,
1964, dari nugroho notosusanto, 1984: 16)
Adapun berbagai ciri-ciri profesi (dari
profesionalisasi jabatan guru, 1983: 4-6) yaitu:
- Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang idea, dan layanan itu memperoleh pengakuan masyarakat.
- Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan itu (pendidikan/pelatihan pajabatan).
- Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang kompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
- Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan,serta tingkah laku,sikap dan cara kerja dari anggotanya.
- Terdapat organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga/meningkatkan layanan profesi, dan melindungi kepentingan serta kesejahteraan anggotanya.
- Pemangku erofesi memandang sebagai suatu karier hidup dan menjadi seorang anggota yang relatif permanen, serta mempuyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk mengembangkan
B. Upaya
Pendidikan Dalam Mengantisipasi Masa Depan
Keberhasilan antisipasi terdahap masa depan
pada akhirnya di tentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh
pendidikan. Dengan demikian upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan
terdiri atas beberapa bagian yaitu: tuntutan bagi manusia masa depan (manusia
modern), upaya mengantisipasi masa depan.
1 1 . Tuntunan
bagi manusia masa depan (manusia modern)
Dalam pembicaraan tentang perkiraan
masyarakat masa depan secara tersirat
telah pula dibicarakan entang tantangan-tantangan yang akan di hadapi
manusia di masa depan, seperti: kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan
peluang globalisasi dalam berbagai bidang, wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang iptek , kemampuan
menyaring dan memanfaatkan arus informasi ang semakin padat dan cepat, dan kemampuan
bekerja efesien sebagai cikal bakal kemampuan profesional.
2. Upaya Mengantisipasi
Masa Depan
Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat
masa depan serta profil manusia yang diharapkan berhasil di dalam masyarakat itu maka perlu
dikaji berbagai upaya masa kini yang
memungkinkan mewujudkan manusia masa depan tersebut.
Dengan demikian terdiri dari beberapa
bagian dalam upaya mengantisipasi masa depan yaitu:
a. Perubahan nilai dan sikap
b. Pengembangan kebudayaan
c. Pengembangan sarana pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
- Tirtarahardja,umar dan la sulo.2010.pengantar pendidika.Jakatra:Edisi revisi ke 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar