PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A. Permasalahan Pokok Pendidikan dan Penanggulangannya
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistenm
pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan
nasional.
Berdasakan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan
juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen, dan dan melibatkan banyak
pihak.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan
di tanah air kita dewasa ini, yaitu:
a. Bagaimana semua warga negara dapat membekali
kesempatan pendidikan.
b.
Bagaimana
pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap
untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.
B. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Seperti telah dikemukakan pada bagian A,
pada bagian ini akan dibahas empat masalah pokok pendidikan yang telah
menjadi kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya.
Masalah yang dimaksud yaitu:
1.
Masalah
pemerataan pendidikan
2.
Masalah mutu
pendidikan
3.
Masalah
efesiensi pendidikan
4.
Masalah
relevensi pendidikan
Keempat masalah tersebut akan dibahas secara berturut-turut pada bagian
berikut ini.
1.
Masalah Pemerataan Pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan
bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnyakepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga
pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk
menunjang pembangunan.
Masalaha pemerataan pendidikan timbul apabila masih
banyak warga khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung didalam sistem atau lembaga pendidikan karena
kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Pemecahan masalah pemerataan pendidikan
Banyak pemecahan masalah yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan pemerataan pendidikan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, langkah-langkah ditempuh melalui cara
konvensional dan cara inovtif.
·
Cara
konvensional antara lain:
1.
Membangun
gedung sekolah seperti SD inpers dan
atau ruangan belajar
2.
Menggunakan
gedung sekolah untuk doubel shif (sistem bergantian pagi dan sore)
·
Cara
inovativ antara lain:
1.
Sistem pamog
( pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru)
2.
SD kecil
pada daerah terpencil
3.
Sistem guru
kunjung
4.
SMP terbuka
(ISOSA – In School Out Off School Approach)
5.
Kejar paket
A dan B
6.
Belajar
jarak jauh, seperti Universitas Terbuka.
2. Masalah Mutu
Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil
pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakuakan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga
terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi.
Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan
dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak,
persoalia, dan menejemen sebagai berikut:
a. Seleksi yang lebih rasional terhadap masuakan
mentah, khususnya untuk SLTA dan PT
b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan
melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan,penataran, dan seminar.
c. Penyempurnaan kurikulum,misalnya dengan
memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muata lokal.
d. Pengembangan prasarana yang menciptakan
lingkungan yang tenteram untuk belajar.
e. Penyempurnaan sarana belajar seperti buku
paket,media pembelajaran dan pelataran labolatorium.
f. Peningkatan admnistrasi menejemen hususnya
yang mengenai anggaran
g. Kegiatan pengendalian mutu.
3. Masalah
Efesiensi Pendidikan
Masalah efesiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana
suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Beberapa masalah efesiaensi pendidikan yang penting
ialah:
a.
Bagaimana
tenaga pendidikan difungsikan
b.
Bagaimana
prasarana dan sarana pedidikan di gunakan
c.
Baganama
pendidikan diselenggarakan
d.
Masalah
efesiensi dalam memfungsikan tenaga.
4. Masalah
Relevansi Pendidikan
Sebenarnya kriteria relevansi seperti yang
dinyatakan tersebut cukup idea jika dikaitkan dengan kondisi sistem pendidikan
pada umumnya dan gambaran tentang kerjaan
yang ada antara lain sebagai berikut:
1. Status lembaga pendidikan itu sendiri masih
bermacam-macam kualitasnya.
2. Sistem pendidikan tidak perah menghasilkan
luaran siap pakaai. Yang ada siap kembang.
3. Peta kebutuhan tenaga kerja dengan
persyaratannya yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga
pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.
C .faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan masalah pendidikan
Ada pun masalah-masalah makro yang
merupakan faktr-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalahpendidikan yaitu:
1. Perkembangan iptek dan seni.
2. Laju pertumbuhan penduduk.
3. Aspirasi masyarakat.
4. Keterbelakangan budaya dan sarana
kehidupan.
D. Permasalahan
Aktual Pendidikan Dan Penanggulangannya
1. Permasalahan
Aktual Pendidikan Di Indonesia
Adapun masalah-masalah aktual sebagai
berikut:
1. Masalah keutuhan pencapai sasaran
2. Masalah kurikulum
3. Masalah peran guru
4. Masalah pendidikan dasar 9 tahun
2. Upaya
Penanggulangan
Beberapa upaya penanggulangan yang perlu
dilakuakan untuk menanggulangi maalah-masalah aktual antara lain:
a. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan
secara terprogram tidak cukup berlangsung hanya secara insidental.
b. Pelaksanaan ekstrakurikuler dikerjakan
dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai
akhir ataupun pelulusan.
c. Peilihan siswa atau kelompok yang akan
melanjutkan belajar ke perguruan tinggi dengan yang akan terjung ke masyarakat
merupakan hal yang prinsip karena pada dasarnaya tidak semua siswa secara
potensi mampu belajar diperguruaan tinggi.
d. Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan
dalam jabatan) perluh di beri perhataian khusus,oleh karena tenaga kependidikan
khususnya guru menjadi penyebab utama lain sumber daya manusia.
e. Untuk pelaksanaan pendidikan 9
tahun,apalagi dikaitkan dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian
secara meluas pada masyarakat untuk menentuka faktor penunjang dan utamanya
faktor penghambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar